Hari Senin 16 April 2018, kami di Kementerian Keuangan memberikan keterangan pers tentang posisi keuangan negara dalam APBN. Informasi ini adalah wujud profesionalisme Kementerian Keuangan Republik Indonesia dalam mengedepankan transparansi perihal keuangan pemerintah.
Sampai bulan ketiga 2018, kinerja perekonomian masih cukup kuat, didukung oleh kinerja komponen investasi dan konsumsi Pemerintah. Hal ini dibuktikan dengan data beberapa indikator investasi seperti impor bahan baku dan barang modal serta penjualan kendaraan niaga menunjukkan peningkatan yang cukup menggembirakan.
Sementara itu, konsumsi Pemerintah juga diperkirakan tumbuh cukup tinggi, terutama didukung oleh penyerapan belanja yang semakin baik, khususnya belanja sosial dan belanja barang. Konsumsi masyarakat tumbuh stabil didukung oleh stabilnya daya beli masyarakat seiring laju inflasi yang terjaga.
Dari sisi stabilitas, kinerja perekonomian Indonesia juga terjaga baik. Hal ini tercermin dari tingkat harga yang stabil, walau sempat terdapat terjadi tekanan depresiasi nilai tukar pada pertengahan triwulan I-2018.
Pemerintah akan terus melakukan upaya stabilisasi harga, terutama menghadapi risiko tekanan inflasi menjelang bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri, dengan menjamin kelancaran dan kecukupan pasokan bahan makanan.
Volatilitas nilai tukar rupiah yang cukup tinggi pada Januari dan Februari 2018 akibat pengaruh faktor eksternal, telah kembali stabil pada bulan Maret hingga saat ini. Sampai dengan 13 April 2018, rata-rata nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS mencapai Rp13.599/USD.
Dari sisi penerimaan, realisasi Penerimaan Pajak tumbuh meningkat pasca-Tax Amnesty. Penerimaan Pajak Triwulan I-2018 naik 16,21 persen (yoy), yang ditopang oleh pertumbuhan Pajak Pertambahan Nilai sebesar 15,03 persen (yoy) dan Pajak Penghasilan (PPh) Non Migas sebesar 8,36 persen (yoy).
Meningkatnya kinerja Penerimaan Pajak juga diikuti oleh penerimaan Kepabeanan dan Cukai. Realisasi Penerimaan Kepabeanan dan Cukai triwulan I-2018 tercatat sebesar Rp17,89 triliun, tumbuh 15,84 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Capaian ini juga tertinggi dalam kurun tiga tahun terakhir dan terjadi pada seluruh komponen penerimaan, yaitu Bea Masuk, Bea Keluar dan cukai.
Penerimaan Bea Masuk mencapai Rp 8,41 triliun atau tumbuh 9,55 persen (yoy) seiring peningkatan devisa impor yang tumbuh 13,27 persen sepanjang triwulan I-2018.
Meningkatnya harga komoditas global juga berdampak pada realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak yang mencapai Rp71,09 triliun atau tumbuh sebesar 22,16 persen (yoy) jika dibandingkan realisasi pada periode yang sama tahun 2017.
Akselerasi juga terjadi di sisi belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Realisasi Belanja Negara sampai dengan akhir Maret 2018 sebesar Rp419,55 triliun, meningkat 4,88 persen (yoy) jika dibandingkan realisasi periode yang sama tahun sebelumnya. Realisasi Belanja Negara tersebut meliputi Belanja Pemerintah Pusat sebesar Rp233,95 triliun dan Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) sebesar Rp185,60 triliun. Jumlah TKDD tersebut termasuk penyaluran Dana Desa sebesar Rp10,28 triliun yang mendukung program cash for work serta penyaluran Dana Otonomi Khusus sebesar Rp1,69 triliun.
Semua hal tersebut berimplikasi pada penurunan defisit APBN dari Rp103,8 triliun (triwulan I-2017) menjadi Rp85,8 triliun (triwulan I-2018). Seiring dengan membaiknya penerimaan dan belanja, realisasi pembiayaan APBN dilakukan dengan hati-hati, terukur, dan efisien.
Hingga akhir Maret 2018, defisit APBN telah dipenuhi melalui pembiayaan utang sebesar Rp148,22 triliun (neto), lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun 2017 sebesar Rp187,9 triliun. Sejalan dengan ini, utang Pemerintah hingga akhir Maret 2018 juga terjaga di tingkat aman pada rasio 29,78 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) atau sebesar Rp4.136,39 triliun.
Untuk lebih detilnya, kami di Kementerian Keuangan menerbitkan publikasi APBN KiTa (Kinerja dan Fakta) edisi April 2018 yang memberikan informasi lebih dalam lahu mengenai realisasi pelaksanaan APBN selama triwulan I-2018. Untuk informasi APBN Kita dapat diunduh pada website : www.kemenkeu.go.id/apbnkita.
Profesionalisme dan integritas Kementerian Keuangan diwujudkan dalam transparansi capaian kinerja. Semua kami lakukan agar masyarakat dapat memahami dan mengawasi APBN yang merupakan *#UangKita*
Sumber WAG TOT LKPP
Recent Comments