Results
Masih banyak yang salah, belajar lagi dari YT Belajar Pengadaan ya… https://www.youtube.com/c/heldiyudiyatna
#1. Teknik-teknik Manajemen dalam SCM yang dapat digunakan dalam PBJP diantaranya, KECUALI
#2. SCM dalam PBJP dapat dilaksanakan pada Tingkatan Majerial
#3. Penanganan Persediaan & Pergudangan, merupakan penerapan SCM/MRP pada level
#4. Bercirikan Pelaksanaan dalam Unit Kerja yang bertujuan untuk alokasi & Penggunaan Sumberdaya yang Efektif dan Efisien, merupakan pelaksanaan SCM dalam PBJ pada tingkatan:
#5. Pada Level Strategis, Penerapan SCM dalam PBJP dapat dilaksanakan diantaranya…
#6. Kegiatan Pengadaan Barang/Jasa dalam skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), merupakan aktivitas dalam rantai pasok…
#7. Team UKPBJ/PPK bersama para pihak terkait berperan serta secara aktif dalam penyusunan peramalan kebutuhan, kerangka acuan kerja (KAK) proyek, dan tindakan tanggap darurat. Hal ini merupakan kondisi yang harapkan dalam hal …
#8. Manajemen Produksi digunakan untuk Produksi Berulang, sedangkan untuk Job Order atau Kegiatan berbasis Proyek digunakan …
#9. Kendala Penerapan SCM di PBJP, antara lain, KECUALI
#10. Kunci Sukses Penerapan SCM di Pemerintahan diantaranya, KECUALI
Penerapan SCM (Supply Chain Management) dalam PBJP (Pengadaan barang/jasa pemerintah)
Latihan Soal Supply Chain Management untuk membantu yang akan ujian Level 1 Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
Bagian dari Modul 1 SCM pada bab III yaitu tentang Penerapan SCM (Supply Chain Management) dalam PBJP (Pengadaan barang/jasa pemerintah).
Berikut sedikit Rangkuman Materinya dan sebelum mengerjakan soalnya silahkan pelajari video nya pada link berikut ini:
Teknik-Teknik Manajemen dalam SCM antara lain; Peramalan (forecasting), Pemasaran (Marketing), Perencanaan Strategis Pengadaan, Identifikasi Kebutuhan, Inventory Control, Project Management, Quality Control, Logistic Management.
SCM dalam PBJP dapat dilaksanakan pada Tingkatan Majerial: 1. Strategis, 2. Taktis 3. Operasional.
Level => | Strategis | Taktis | Operasional |
Area | Tujuan & Sasaran Organisasi | Pelaksanaan dalam Unit Kerja; Alokasi & Penggunaan Sumberdaya : Efektif Efisien | Pelaksana tugas tertentu dlm aktivitas |
Waktu | Jangka Panjang | Jangka Menengah | Jangka Pendek |
Tanggung Jawab | Manajemen Puncak | Tingkat Menengah/ Madya | Tingkat Bawah, Penyelia |
Penerapan SCM/MRP pada LEVEL STRATEGIS adalah:
- Pengambilan Keputusan Dan Kebijakan PBJP.
- Penyelarasan Strategi Organisasi
- Perencanaan Terpadu Dan Terintegras
- Koordinasi dan Komunikasi
- Penerapan Teknologi Informasi
- Penyiapan Regulasi
Penerapan SCM/MRP pada LEVEL TAKTIS adalah:
- Pemetaan Supply Positioning Model dan Supplier Perception Model
- Manajemen Kontrak
- Vendor Management
- Skala Prioritas & alokasi Kebutuhan
- Optimalisasi Jaringan
- Manajemen Persediaan
Penerapan SCM/MRP pada LEVEL OPERASIONAL adalah:
- Seleksi Penyedia
- Penerimaan Permintaan PBJ
- Serah Terima Barang/Jasa
- Penanganan Persediaan & Pergudangan
- Transportasi & Distribusi
- Inpeksi Berkala
- Penagihan dan Pembayaran
Penerapan SCM dalam PBJP
- Dokumen Perencanaan SCM
- Sourcing & Pengadaan
- Produksi – Tanggungjawab Manajemen Produksi
- Pengiriman & Distribusi
- Manajemen Pergudangan
- Serah Terima Barang/Jasa
- Pertukaran/Pergantian Barang;
Penerapan PERENCANAAN SCM dalam PBJP (intinya NEED or Demand)
- Rencanakan urutan kegiatan dalam setiap Segmen Supply Chain.
- Level, Sasaran & Kualitas, serta volume & jangkauan Pelayanan
- Pemaketan Pengadaan.
- Produksi & Kapasitasnya.
- Pengiriman & distribusi.
- Waktu & Biaya Pelaksanaan di setiap kegiatan.
- Make or Buy (Swakelola atau Penyedia)
- Kebutuhan Personal
- Anggaran: berapa, darimana, biaya kegiatan.
- Dokumen Rencana SCM.
Dokumen Perencanaan SCM, menjadi REFERENSI untuk:
- Mencari potensi calon penyedia;
- Menyusun jadwal rencana pengadaan
- Meminta penawaran kepada daftar penyedia tetap atau melakukan proses tender;
- Mengurangi resiko kekeliruan memahami permintaan dari para pengguna;
- Mengurangi resiko kekeliruan dalam hal evaluasi permintaan yang terbatas waktunya;
- Memastikan kewajiban penyedia untuk memberikan layanan pasca penjualan dan jaminan kompensasi penggantian jika ada yang tidak sesuai pesanan;
- Memiliki posisi tawar dalam negosiasi jika dilakukan dalam waktu yang terbatas.
Agar Dokumen Perencanaan SCM nya bagus, ini KONDISI IDEAL:
- Peran dan fungsi tugas pelaksana SCM;
- Keterlibatan team UKPBJ/PPK dalam proses perencanaan dan penyusunan program kerja;
- Team UKPBJ/PPK bersama para pihak terkait berperan serta secara aktif dalam penyusunan peramalan kebutuhan, kerangka acuan kerja (KAK) proyek, dan tindakan tanggap darurat;
- Menyusun agenda kerja dan tahapan jadwal pelaksanaan secara detail dan terperinci;
- Diberikan target dan batas waktu dari setiap tahapan jadwal pelaksanaan;
- Secara berkala dilakukan analisis apakah terjadi ketidaksesuaian (deviasi) antara perencanaan dan realisasi, serta proses dinamis dari permintaan dan realisasi kebutuhan yang terjadi
Sourcing & Pengadaan Operasinal – Proyek – Tanggap Darurat
KEGIATAN OPERASIONAL
- Peramalan kebutuhan/ Forecasting
- Kontrak Kerjasama dengan penyedia tetap
- Pemasok sudah diseleksi terlebih dahulu
- Pemasok memiliki focus pada usaha yang dijalani
- Pemasok memiliki pengalaman dibidang usaha yang dijalani
- Kerjasama dalam kurun waktu tertentu
- Pemasok siap menjadi mitra
KEGIATAN PROYEK
- Memiliki lisensi dan sertifikasi dari asosiasi terkait
- Direncanakan dan dikerjakan dalam kurun waktu tertentu
- Terdapat perbedaan siginifikan antara 1 proyek dengan yang lain
- Menggunakan proposal kegiatan dan Harga Perkiraan sendiri
- Pemasok memiliki pengalaman dibidang usaha yang dijalani
- Melalui tender
TANGGAP DARURAT
Meliputi perbaikan infrastruktur, prasarana, layanan dan evakuasi
Banyak prosedur dikecualikan dan butuh penanganan segera
Harga tidak wajar, karena pasokan sulit diperoleh
Ketersediaan terbatas, sehingga dilakukan penunjukan langsung atau swakelola
Anggaran Biaya tidak dapat direncanakan secara menyeluruh
Penanganan hal utama, biaya menyesuaikan
Produksi – Tanggungjawab Manajemen Produksi
- Mengatur SDM
- Memilih mesin, fasilitas dan peralatan
- Merencanakan dan mengendalikan metode/prosedur
- Pengelolaan proses aliran (fisik dan informasi)
- Menghasilkan output
- Pengendalian persediaan
- Bertanggungjawab atas inventaris
Manajemen Produksi digunakan untuk Produksi Berulang. Untuk Job Order atau Kegiatan berbasis Proyek digunakan Manajemen Proyek.
Pengiriman & Distribusi ; Manajemen distribusi adalah suatu proses penyampaian barang atau jasa dari produsen ke konsumen dan para pemakai, sewaktu dan dimana barang atau jasa tersebut diperlukan. Untuk kegiatan rutin atau projek pemerintah dapat berupa sosialisasi, diseminasi atau pelatihan yang bisa dilakukan melalui penyedia atau swakelola.
Warehouse/Pergudangan; berfungsi menyimpan bahan baku, barang jadi, peralatan, dan persediaan lainnya dalam jumlah dan rentang waktu tertentu yang kemudian akan didistribusikan ke lokasi yang dituju berdasarkan permintaan.
Aktifitas Pergusangan terdiri dari; Penyimpanan, pengiriman barang, nilai tambah (value added; repacking, sorting) dan record maagement.
Serah Terima Barang/Jasa:
Inbond = sebelum masuk gudang, Pemerintah menerima barang dari supplier.
Outbond = keluar dari gudang, Pemerintah menyerahkan barang/jasa kepada pengguna (internal/eksternal)
Pertukaran/Pergantian Barang; Penggantian produk (Replacement) dilakukan apabila saat proses serahterima barang diketemukan kondisi; spesifikasi tidak sesuai. Pengembalian (Return) produk yang sudah dibeli dan disimpan oleh pembeli kepada pihak penyedia, dengan kondisi diketahui adanya cacat produk dan kerusakan saat dalam proses penyimpanan, dan lain sebagainya
Kendala Penerapan SCM di PBJP, antara lain:
- Proses koordinasi (birokrasi, lintas institusi) yg berjenjang & bertahap dari Pusat hingga Daerah.
- Proses persetujuan Anggaran di DPR/D.
- Perencanaan & Penganggaran berbasis proyek (tahunan).
- Belum tersedia tools proses perencanaan & penganggaran.
- Kendala Kompetisi & Integritas.
Kunci Sukses Penerapan SCM di Pemerintahan:
- Hirarki Birokrasi yang Efektif dan Efisien
- Koordinasi Lintas Institusi didukung E-Government
- Akuntabilitas Persetujuan Anggaran di Tingkat DPR/DPRD
- Perencanaan dan Penganggaran berbasis Kegiatan Berkelanjutan. Proyek dan Tanggap Darurat
- Tersedianya Tools perencanaan & penganggaran
- Edukasi dan Pengembangan Kompetensi
- Cara dan Budaya Kerja
- Sistem Informasi
Selamat Mengerjakan Latihan soal SCM bab III, Penerapan SCM dalam PBJP
Setiap soal hanya diberi waktu 20 detik untuk dijawab, apabila melabihi 20 detik maka sistem akan mengunci (FREEZE) sehingga harus di refresh (F5).
Untuk memulai Latihan Soal SCM, buka pada tautan start quiz yang ada pada halaman ini:
Selamat Belajar
Recent Comments