Abdullah Azwar Anas menjadi Kepala LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah) sejak Januari 2022, dan telah dilantik Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Briokrasi (PANRB) pada hari Rabu 7 September 2022. Pertanyaannya adalah Siapa yang akan menjadi Kepala LKPP yang baru? untuk meneruskan program sejuta atau dua juta Produk Katalog.

Di blog ini tidak akan ada informasi dari ring-1 atau spoiler dari the Lord of the Ring, atau ramalan yang akurat dan dipastikan akan sesuai dengan kenyataannya nanti. Namun disini hanya sekedar mengumpulkan beberapa berita dari media daring dengan pencarian melalui google dengan kata kunci “calon kepala lkpp”. Kata kunci ini sebenarnya tidak terlalu sesuai untuk mencari calon Kepala LKPP yang baru yang diberitakan di media online, namun dengan beberapa variasi keywords diperoleh informasi dan dokumentasi sebagai berikut.

Dari halaman pertama pencarian mbah Google dengan kata kunci  calon kepala lkpp “tanpa tanda kutip”, hasil pencarian ketika postingan ini dibuat muncul 3 berita yang terkait hal tersebut diantara berita lainnya terkait bapak Azwar Anas. Berikut adalah 3 pemberitaan yang terkait dengan calon kepala LKPP:

Dari 3 berita tersebut diperoleh informasi bahwa ada inisial Heldi (salaaaaaaaaaaahhhh!!! eh maaf salah ya) HENDI atau lengkapnya Dr. Hendrar Prihadi, S.E., M.M yang akan ditarik pak Jokowi sebagai kepala LKPP yang baru, kemudian dengan memasukan kata kunci “Hendi” sebagai kata kunci pencarian munculah berita-berita yang terkait dengan calon kepala LKPP plus inisial Hendi di dalamnya. Hampir semua berita terkait hal ini berasal dari media online yang berasal dari Jawa Tengah atau Semarang. Berikut adalah link beritanya:

Dari sumber berita yang muncul di atas nampaknya memang hal ini belum menjadi pemberitaan nasional, hanya menjadi berita lokal di daerah Semarang/Jawa Tengah saja. Mungkin sesuai arahan dari pa Hendi sendiri yaitu “Jangan dibuat ramai dulu, kita ikuti saja” menurut beliau dalam isi berita media online tersebut di atas.

Terkait pemberitaan tersebut semua isi beritanya hampir sama, beberapa komentar dari pihak yang terkait diantaranya:

  • Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi : “Jangan dibuat ramai dulu, kita ikuti saja,” ujarnya.
  • Partai Pengusungnya : “Kita OK nggak ada masalah, kalau memang itu yang diinginkan (presiden) ya kita ikut. Kita tunggu saja ya, karena soal itu masih 90 persen. Yen wes 100 persen diteken kan berarti sudah sip, tinggal nunggu KepPres nya,”
  • Ketua Partai Pengusung di Jawa Tengah : “Ya wakilnya naik. Nanti diproses lagi, diajukan oleh partai pengusung. Itu urutanne wes ono aturane (urutannya sudah ada aturannya),”
  • Heri (36) warga: berharap rencana ini batal. “Saya sebagai warga Kota Semarang, saya ingin Pak Hendi bisa menjalankan tugasnya sebagai wali kota Semarang sampai masa periode berakhir. Jadi jangan ditarik ke pusat dulu,”
  • heldidotnet : “ojo di bandingke, yang penting ada keseimbangan antara job satisfaction dengan beban kinerja” #judultesis ikutikutan saja ya 🙂

Sedikit informasi tentang pak Hendrar dari wikipedia; Dr. Hendrar Prihadi, S.E., M.M. (lahir 30 Maret 1971) adalah Wali Kota Semarang yang menjabat sejak 17 Februari 2016. Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai Wali Kota Semarang periode 2013-2015 dan Wakil Wali Kota periode 2010-2013.

Hendrar mengawali karier politiknya sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Tengah (DPRD Jateng) periode 2009-2014 untuk daerah pemilihan Jawa Tengah 2 (Kabupaten Demak, Kudus, dan Jepara) dan Ketua KNPI Jawa Tengah meskipun sebelumnya ia masuk partai politik sejak tahun 2005. Ia kemudian terpilih sebagai Wakil Wali kota Semarang berpasangan dengan Soemarmo HS yang merupakan hasil Pemilihan Wali Kota Semarang tahun 2010. Hendi, sapaan akrabnya, hanya menjadi anggota dewan selama 3 bulan setelah kemudian terpilih sebagai Wakil Wali kota Semarang yang berpasangan dengan Soemarmo HS.

Pada tahun 2013, Hendrar Prihadi akhirnya dilantik sebagai wali kota Semarang menggantikan Soemarmo HS yang dinonaktifkan karena terlibat kasus korupsi.

Pada 8 Maret 2016, menjelang genap sebulan Hendi memimpin Kota Semarang, Ia mengumpulkan seluruh kepala organisasi perangkat daerah di Pemkot Semarang. Hendi memaparkan sejumlah mimpinya untuk Kota Semarang. “Butuh lompatan besar !” serunya yang kemudian membuat seisi ruangan hening saat itu. Ya lompatan besar ! Kesehatan dan Pendidikan jadi prioritas, infrastruktur jadi pendorong perubahan kultur. Kue ekonomi harus dibagi lebih merata. Tapi masalahnya tidak dapat lagi bekerja sendiri,” jelasnya.

Dalam forum itu, kemudian Hendi memaparkan sebuah rumusan baru pembangunan Kota Semarang yang disebutnya sebagai konsep pembangunan “Bergerak Bersama“. Ia juga memaparkan sejumlah faktor yang membuat lambatnya pembangunan karena tidak hanya karena anggaran pembangunan daerah yang relatif lebih kecil dibanding kota-kota besar lainnya tetapi juga jumlah aparatur sipil negara (ASN) yang tak cukup untuk menjadi kekuatan besar. Atas dasar itulah, dirinya menekankan jika Pemkot Semarang harus membuka diri untuk melibatkan seluruh elemen di Kota Semarang dalam pembangunan antara lain pihak swasta, pewarta / media, dan masyarakat umum. Ia, terutama, memulai pembenahan di bidang birokrasi dan infrastruktur.

Ada 2 kata kunci yaitu 1. Lompatan Besar => INOVASI dan 2. Bergerak Bersama => INKLUSIF, kalau memang beliau yang ditarik ke LKPP, semoga apabila konsep ini diterapkan di tempat yang baru, dapat menyesuaikan juga dengan kondisi eksisting agar semua bisa INDAH pada waktunya 🙂

Nah kita tunggu saja siapa yang akan ditunjuk pak Jokowi menjadi Kepala LKPP yang baru, sesuai arahan pa Hendi juga yaitu: Jangan dibuat ramai dulu, kita ikuti saja.